"Usaha Terakhir", buku #3 Diary si Bocah Tengil

Sebuah kisah tersendiri dari buku yang menemaniku selama perjalanan ke Ujung Kulon yang belum terungkap sebelumnya, jiah, bahasa marketing banget :p.
Yap, seperti biasa aku sulit dipisahkan dari kegiatan membaca dimanapun dan sambil apapun, kalo orang lain biasa bilang tak terpisahkan dari buku. Membaca bagiku tak sebatas buku, ketagihan facebook dan twitter juga termasuk, hingga ke toilet pun tak lupa aku hampir selalu membawa ponsel cerdasku. Yang malah, update-an status-status bijakku sebagian besar muncul ketika dalam situasi itu, ketika rutinitas pagiku berlangsung, sebuah inspirasi kamar mandi.
serial novel kartun Diary of Wimpy Kid

Kembali ke cerita,
Sebelum keberangkatan, aku sibuk
menyiapkan sebuah buku yang ringan, dalam artian fisiknya yang kecil, begitu juga isinya, yang berbeda dengan koleksi buku-buku psikologiku maupun buku-buku akuntansi dan pajak di lemari. Karena pasti mengerikan jika nantinya ada berita seorang buruh ditemukan stres ketika sedang berwisata, lantaran keracunan materi Undang-Undang -__-". Ternyata, dari setumpuk buku-buku yang belum terbaca, tak satupun ku temukan buku yang ringan, semua novel telah habis terbaca, dan itu bisa dipastikan adalah pinjaman. Pusing setelah gagal mengobrak-abrik lemari, dan tentu tidak bijak kalo aku harus berburu komik dulu ke Gramedia.
dokumentasi sebelum dibuka lagi :'(
Akhirnya pandangan mataku beralih ke sebuah benda kotak di meja, berbalut kertas kado warna biru muda bercorak bintang yang lucu, dengan hiasan 3 buah lipatan berbentuk garis vertikal, yang terlihat sedikit kaku. Sebuah kado berisi buku, yang telah ku siapkan untuk ke berikan pada seseorang sejak Februari lalu, ku bungkus dengan segenap kemampuanku. Yang akhirnya urung ku sampaikan pada yang bersangkutan lantaran "belum saatnya", sebut saja begitu.
Dengan keterpaksaan ku buka lagi bungkusan itu, karena sejak awal aku tak berniat membelinya untuk kubaca sendiri, tapi untuk orang lain.
Sebuah buku dengan sampul warna hijau, warna favoritku, berjudul Diary si Bocah Tengil, "Usaha Terakhir". Buku yang bernilai filosofis begitu tinggi, karena bukan hanya lantaran tulisan Bestseller lah yang membuatku memboyongnya. Selain warnanya hijau, judulnya adalah "Usaha Terakhir", dan merupakan "buku ketiga" dari serial novel bergambar Diary of Wimpy Kid, dengan gambar kartun anak laki-laki kecil disampulnya. Sungguh, #kode yang menunjukkan pengharapan besar yang tak perlu seorang novelis sekelas Dan Brown untuk menterjemahkan nilai historisnya yang begitu mendalam itu.

Ke bukunya sendiri,
Novel ini merupakan jenis novel terjemahan, karangan Jeff Kinney, dengan gaya penulisan layaknya diary seorang anak kecil, dengan tambahan kartun ilustrasi kejadian-kejadiannya. Gaya penulisannya sangat menarik buatku, karena kita serasa diajak kembali ke masa kanak-kanak, mengingat-ingat kembali masa itu, dan benar-benar membaca diary anak kecil. 
Bercerita tentang kehidupan sehari-hari seorang anak laki-laki bernama Gregory Heffley (biasa dipanggil Greg). Di buku ketiga ini, mengisahkan kejadian-kejadian dari bulan Januari, ketika semua orang sibuk dengan resolusi awal tahunnya hingga bulan Juni, saat terakhir ke sekolah dan saatnya liburan musim panas.Greg adalah anak yang tengil, malas dan mudah menyerah. Dan si ayah, Frank Heffley sangat ingin membuat anak-anaknya menjadi anak yang tegar, kuat dan disiplin, "cowok banget" gitu loh. Karena dia begitu mengagumi anak-anak bosnya yang begitu menggilai olahraga, sangat berbeda dengan ketiga anaknya. Oleh karenanya, dia berusaha memaksa greg ikut sekolah sepakbola hingga mengancam akan mengirim Greg ke akademi militer. 
Greg memiliki 2 saudara, kakaknya Rodrick, remaja tanggung yang sedang gemar-gemarnya berbuat nakal dan iseng, dan adiknya Manny, bayi kecil yang manja.Keluarga Heffley adalah keluarga sederhana yang unik. Misal, di awal buku saja, ketika awal tahun, semua sibuk dengan resolusinya. Si Mami, yang membuat resolusi untuk diet dan aktif ke pusat kebugaran, tapi di awal tahun saja seharian dia sudah menghabiskan waktu di depan TV. Si Ayah, yg juga bertekad untuk diet, ternyata setelah makan malam, Greg memergokinya sedang menjejalkan kue brownies ke mulutnya sambil bersembunyi di luar garasi. Sedangkan Manny yg masih bayi ternyata tak mau kalah dalam membuat resolusi, ia bilang ke semua orang kalo dia sudah besar dan tak akan pernah menyedot empeng lagi, lalu membuang empeng favoritnya ke tong sampah. Tapi apa coba? belum semenit pun ia sudah sibuk mengais-ngais tong sampah, mencari empengnya -___-". 
(*jleb, inget yang suka deactivate FB, belum ada sehari udah aktif lagi). 
Dan Greg sendiri, yang merasa dirinya adalah salah satu orang terbaik yang dikenalnya sendiri, sehingga tak ada lagi yang rasanya perlu diperbaiki, ia membuat resolusi "membantu orang lain memperbaiki diri". Sungguh, udah terlihat betapa uniknya anak ini.Dan Rodrick adalah satu-satunya yang TIDAK membuat resolusi, makanya Greg berinisiatif membuat daftar perbaikan yang harus dilakukan Rodrick dengan nama "3 Kali Gagal, Kamu Keluar", tiap Rodrick membuat kesalahan ia akan membuat tanda silang di daftarnya. Dan ternyata, Rodrick langsung gagal sebelum Greg memutuskan arti dari "Kamu Keluar",....karena dia selalu berbuat nakal pada adiknya itu, haha.
Di sekolah, Greg adalah anak yang tidak populer, dengan nilai akademis tak terlalu baik dan sering menjadi korban jahil teman-temannya yg nakal. Tapi sebenarnya dia anak yang cerdas, ya kalo dibanding dengan satu-satunya teman akrabnya, Rowley, yang begitu polos karena gaulnya dengan anak-anak balita, dan jauh lebih sering menjadi korban jahil. Dia naksir pada teman sekelasnya, Holly Hills, wanita TERCANTIK NOMOR EMPAT, kenapa yg nomor 4? Karena 3 yang diatas semua sudah punya pacar. Dan pastinya, yang seperti itu lah justru pasti banyak sekali saingannya, karena mungkin semua anak cowok suka padanya, yah, mungkin kecuali si Rowley. Dan Greg selalu berusaha menarik perhatian Holly dengan berusaha tampak berbeda dengan teman-teman cowok lainnya, yang menjadi andalannya adalah dengan lelucon, tentu saja dengan Rowley yang menjadi partner tetapnya.
Cerita konyol lainnya diantaranya saat Greg menjadi korban iklan, ia termakan iklan disampul belakang komiknya. Ia membeli berbagai macam barang yg dalam iklannya dikatakan akan mengubah hidup secara total. Diantaranya :
  • mesin pencetak uang, yang ternyata hanya alat sulap untuk anak-anak dengan memasukkan uang sendiri lewat celah rahasia. Jauh dari yang ia bayangkan.
  • kacamata X-Ray, yang katanya bisa melihat tembus pandang. Dan pastinya ngga mungkin barang seperti itu dijual bebas, hasilnya hanya kacamata gelap yg membuat pandangan jadi kabur.
  • kendaraan terbang pribadi. Ia membayangkan sebuah mesin jet berpengemudi tunggal layaknya di film-film. Tapi setelah lama menunggu, saat kiriman itu datang, hanya secarik kertas berisi cetak biru merakit sebuah kendaraan terbang. bertuliskan, " Langkah pertama : Dapatkan mesin turbin ganda ukuran industri",... langkah pertama saja sudah tak masuk akal buat anak-anak, hahahaha.  
Lalu, bagaimana ke-tengil-an Greg? 
Contohnya saat perayaan valentine (biasalah, Amerika gitu loh, jangan ditiru nih ya).Setelah di tahun kemarin ia dikecawakan lantaran kartu valentine-nya yang telah dibuat sepenuh hati, dengan puisi-puisi gombalannya yang panjang lebar, hanya mendapatkan balasan dari si gadis berupa kartu pasaran dengan kata-kata "template", lebih parahnya lagi, sudah ada nama orang lain di tujuannya, di ia hanya mencoret nama itu dengan pulpen seadanya, dan menuliskan "Greg".Jadi tahun ini, ia tak lagi antusias untuk membuat kartu khusus untuk hanya seorang. Ia memutuskan untuk memberikan kartu pada semua orang di kelasnya. Dan, daripada memberi ucapan yang standar dan tak berasal dari hatinya, ia lebih memilih memberi ucapan dengan ungkapan hatinya pada masing-masing temannya, dan tentunya tanpa memberi identitasnya. ->kritik tersembunyi lebih tepatnya, misal, "Untuk James, kau bau".Walhasil kelas jadi heboh oleh kartu kartu itu, dan mereka mengadu ke ibu Guru. Sang guru pun berkeliling mencari anak yang tak mendapat kartu valentine berisi kritikan itu. Cerdiknya Greg, ia sudah mengantisipasinya dengan membuat kartu untuk dirinya sendiri. 
"Untuk Greg, aku sangat membencimu"
Mau tau cerita-cerita gokil lainnya? beli aja, jangan lupa lengkapi koleksimu dengan seri yang lainnya.
Sebuah buku yang menarik untuk hiburan bagi yang stress. Enak dibaca, karena penampilan tulisannya seperti catatan harian yang singkat-singkat, ditambah lagi dengan kartun berisi ilustrasi yang menguatkan ceritanya. Cocok juga untuk orang tua, terutama ibu untuk mengantisipasi kenakalan putra-putrinya, karena ku pikir tak akan jauh jauh lah dari pemikiran anak-anak pada umumnya, hehehe.

Comments