Tak Seindah Lukisan, Hanya Goresan-Goresan Sederhana, Coretan di Dinding Rumah

bismillah... salinan dari sebuah coretan.
coretan ini salah satunya, *ASLI
Malam ini, di tengah perjalanan panjang dengan sebuah kereta tanpa AC. Di tengah kegalauan yang membuat aku sulit jatuh terlelap dalam tidur. Ah, bukan galau lebih tepatnya, tapi benar juga kata temanku, kursi tempat duduk di kereta ini terlalu tegak (dg sudut hampir siku),...ah jadi tak nyaman lagi kurasa.
Di saat pikiran melayang, teringat aku pada satu hal kecil yang ku lihat di sore tadi. Syukur ada 1 amplop sisa teman yang tak terpakai setelah kondangan tadi siang, langsung ku sambar saja sebuah pena hitamku di tas, pulpen rampasan dari sebuah hotel beberapa waktu lalu, masih terlihat jelas nama hotel yang terpampang di pena hitamku..

Coretan di Dinding Rumah
Sore tadi, ketika bersilaturahmi ke rumah seorang senior di kantor, teman aku lebih nyaman menyebutnya, dan kedatanganku numpang Sholat dan mandi pula lebih tepatnya, setelah sebelumnya nebeng ketika pulang kondangan dari sebuah desa di Kabupaten Boyolali yang cukup dekat dengan puncak merapi lebih lengkapnya. Saat ku tatap dinding rumah, begitu banyak ku lihat coretan-coretan anak-anak kecil. Coretan nama-nama indah mereka, gambar yang sungguh sulit aku mengartikannya dan berbagai macam bentuk yang tak kalah absurd-nya. Jauh dari nilai seni sekelas lukisan Da Vinci, tak seindah juga lukisan taman atau bunga karya Van Gogh. Bahkan tak sebaik coretan2 di dinding kamarku dulu, gambar aneh dengan marker yang kami sebut graviti di kala itu, sebuah maha karya pemuda pemuda tanggung desa,..
ah, tapi bukan tulisan di dinding kamarku sendiri yang ku ingat,..lebih jauh lagi memori otakku melayang
... Ruang dan rumah yang berbeda dengan kamarku kala itu
Memoriku melayang dan berhenti di sebuah rumah tua, sepertinya sisa bangunan Belanda,.. sebuah rumah dinas di komplek SMA. Yang ditempati seorang guru kharismatik di sekolahku kala itu,  bahkan namanya sudah terlalu sering ku dengar jauh sebelum aku sempat menjadi muridnya. Ya, karena begitu kagumnya kakakku pada si guru, sampai-sampai hampir setiap harinya ada saja cerita tentang guru ini kudengar di rumah, saat itu aku masih SMP kelas 1.
Kenapa aku malah mengingat yang jauh itu? Coretan yang ku lihat kala itu, adalah coretan yang "ku sangka" dibuat oleh gadis kecil seumuranku, aku melihatnya ketika SMA,... Aku ingat waktu itu, langsung saja aku tersenyum melihat coretan-coretan itu, luar biasa...Aku tak memikirkan apa-apa saat itu, hanya saja yang ku tau, sang guru kharismatik yang jago main gitar itu punya anak perempuan seangkatanku. Tapi pastinya, dia tak satu SMA denganku, di SMA favorit kota kecilku yang ku tau. Tapi jangankan nama gadis itu, wajahnya pun aku tak terbayang sama sekali. Hanya saja ku tau ayahnya adalah guru matematika yang banyak murid menyebutnya sebagai jenius, begitu juga dalam bermusik, tampangnya pun mirip Amitha Batchan anak-anak menyebutnya,.. ehehehe. Jadi mungkinlah si gadis itu bisa disebut gadis jenius yang cantik.
Ketika telah berlalu masa SMAku, ku dengar lagi, si gadis di kedokteran,.. entah di Universitas mana, tak kupikir waktu itu, yang ku pikir dalam hati hanya,. hmmm "sesuai"..
Kini, setelah aku juga cukup lama bekerja, mungkin dia telah menjadi "Dokter gadis jenius yang cantik"
atau malah " Ibu dokter dari gadis-gadis mungil yang jenius dan cantik?
Aku dulu tak memikirkannya, apa sekarang malah jadi memikirkannya?
ah bukan,.. yang ku pikir bukan soal gadis itu atau guru kharismatikku. Aku berpikir tentang coretan di dinding rumah itu,... coretan anak-anak yang terlihat lucu dan begitu lugu,.. aku ingin dinding rumahku kelak dihiasi coretan-coretan "tak bermutu" karya anak-anakku,.. akan ku berikan cat warna warni buat anak-anak itu, agar mereka mewarnai hari hari kami

Comments

  1. memberi inspirasi untuk memperkerjakan ponakan-ponakan menggambar gamabar tak bermutu (latihan untuk anak sendiri) he he he :mode psikopat on

    ReplyDelete
  2. ahh namanya gak tercantum (ariw)

    ReplyDelete
  3. @wira: yg ditanya tak lebih tau :D
    @psikomode: beda dong klo bikinan anak orang

    ReplyDelete

Post a Comment