Yang Tak Ditemukan Orang Lain di Puncak Gunung Gede

alhamdulillah, seminggu yang lalu saya bersama dengan tim 9 (ceileee,.. pake nama pula :p), telah dengan sukses mencapai puncak gunung gede setinggi 2.944m dpl,

hell yeah !!!
perjalanan di mulai dari jakarta pada jumat malam,.. ngantor sampai dengan pukul 19.00, kita langsung meluncur ke stasiun gambir setelah sholat Isya' di mesjid kantor. Target -> kereta express pakuan "terakhir" menuju Bogor. Perjalanan dengan metromini 604 berlanjut dengan bus bianglala P44 malam itu sungguh lancar, segala puji bagi Alloh :),.. begitu turun dr metromini (walo sebelumnya sempet dioper gara-gara macet, sebenernya sopirnya males aja kali ya), hanya selang bbrp menit sudah datang P44, tak seperti biasanya harus menunggu lebih dari 10 menit.
tiba di Gambir jam 8 malem, jadwal kereta pukul 9 malem, tapi loket ternyata beloman buka. Terpaxa saya nimbrung di lantai depan loket di Gambir, sambil nungguin 2 tmn yg rencananya mo barengan, yang malah salah satunya tadinya bilang mau beliin tiket buatku duluan (ternyata dianya yang telat, :hammer).
tanpa basa-basi lagi,.. setelah ngesot di lantai stasiun yang dilanjut dengan ngesot di lantai kereta, akhirnya sampai juga kita di st.Bogor pada pukul setengah 11 malem.
ditempat itu udah nungguin kami 2 orang anggota yang lain. (total udah 5 orang). sementara itu, di jam yg sama 4 yang lain masih otw (di jakarta maksudnya, karena mereka masih kuliah, atau udah kuliah ya?).
Singkat cerita, susunan tim 9 komplit pada jam setengah 1 malem,.. dan berlanjut dengan nyewa angkot (baca: angkot) menuju Cipanas untuk memulai perjalanan (baca :jalan kaki beneran -_-).
Berjalanlah kita dari Gunung Putri ke puncak, via Surya Kencana, bla bla bla
....

males mau lanjut cerita -_-",
capek,.. by PM aja kalo mau tahu dah,. hehehe


lembah Mandalawangi, Edelweiss terhampar luas di atas gunung
langsung aja deh ke intinya. Di puncak gunung Gede ternyata beda sama Merbabu, yang lumayan sepi (nuansa khusus buat petualang sejati lah).









Ternyata gunung Gede lebih mirip resort wisata, Faktanya adalah :

1. banyak banget cewek yang ampe puncak,. mana dengan dandanan alay pula -____-",..
capedeh. Sendal crocs, rambut alay, kacamata besar (baca: kacamuka), pakian alay.

2. Ada pula wanita wanita berjilbab lebar, masih dengan rok panjang..

3. Dan yang mencengangkan anak perempuan kecil,. mungkin seumuran anak TK atau kelas 1 SD pegitulah,. sampe puncak juga.. entah dia jalan kaki, di gendang bapaknya, atau mungkin saja di masukin carrier,. karena jelas-jelas saya ngga liat helikopter yang nganterin *.*

take a rest, huff
4. Banyak yang jualan nasi uduk,..hahahahaha,.. duh duh, jalan sejauh itu, jual nasi 5ribuan. Walo hanya nasi warna kuning yg jelas-jelas tanpa rasa uduk (baca: gurih), tapi kristalisasi keringatnya itu benar-benar harga yang tak ternilai. Subhanalloh,..

seheran-herannya semua itu, semua orang bisa tau,.. semua juga akan sadar,.
Lalu apa yang ku dapet, tapi ngga di dapetin orang lain??

,... tunggu saja gw dapet videonya :D

update :
Mohon maaf yang sebesar-besar para pembaca yang budiman, dikarenakan file video-nya corrupt akibat kamera milik harestya kehabisan batere sewaktu mengambil gambar, jadi tidak bisa di upload, yaiyalah, diliat saja tidak bisa :((.
Jadi dengan sangat terpaksa cerita lewat goresan jemari saja lah ya. Dijamin kisahnya nyata, tapi kalo ada yang tidak percaya malah bersyukur sayanya, setidaknya tidak perlu dipermalukan :D.

Ceritanya gini :

Saat dipuncak Gunung Gede, kami mengambil video dokumentasi buat masing-masing orang berceloteh soal apa saja, soal cerita baru saja ditolak wanita idaman, soal kepuasan bisa mencapai puncak, curhatan soal penempatan yang "keterlaluan" jauhnya dari ibukota, dan guyonan tentang kejadian memalukan yang dialami anggota rombongan kami selama di jalan, misal jatuh terpeleset, BAB di "alam", dll.
Nah, giliran aku yang menjadi tokoh utama. Peranku adalah memberikan panduan cara BAB yang baik dan benar di alam -___-". Sebagaimana kebiasaanku, tak ada peran yang akan ku mainkan setengah-setengah, harus all out. Maka, tak cuma omong saja yg ku lakukan. karena BAN yang baik tentunya harus mencari tempat yang "tersembunyi", dengan temanku mengikutiku yang berceloteh soal BAB, aku berlagak terburu-buru dengan memegang kancing celana, lalu masuk ke balik semak-semak. Gayaku rasanya persis dengan seorang presenter acara-acara petualangan di TV TV itu, pikirku.Apes, dan entah bahasa apa yang jauh lebih mengenaskan lagi.Begitu aku bergaya "jongkok" di balik semak-semak itu, kaki kananku merasa menginjak sesuatu yang agak lembek, dan tak perlu waktu lama untuk bau benda itu menyadarkanku jika tempat itu memang benar-benar dipakai untuk BAB, tentunya oleh orang sebelumku. Seketika juga perut ini rasanya mau muntah, dan memang iya. Entah apa yang telah masuk ke perut orang itu, hingga bau kotorannya tak bisa diampuni lagi. Setan pun rasanya tak akan mendiami semak-semak itu, tak sebagaimana semak-semak lain yang biasa 2 setan gunakan untuk beraksi.Seketika pula, air mata ini meleleh,.. bukan oleh kecengenganku, apalagi kegirangan, tapi gejolak di perutku yag tak tertahan.Semua orang pun riuh ramai, puas rasanya melihat seorang temannya terkena musibah ini. Kesenangan itu tampaknya melebihi ketika kami menyentuh puncak gunung itu.
sendalnya dicuci dulu ya, biar ga najis :'(

Sekian saja.

Comments