Nabi Muhammad juga pacaran?!

bismillah.

Another ordinary saturday night. Bagiku, malam minggu tak ubahnya malam-malam yg lain, kecuali malam jum'at yg mulia tentunya. Tapi, kadang malas jg saat saudara-saudara menanyakan, apakah aq tidak apel? Hang out? Dan sepertinya pandangan mereka jg agak beda, tampaknya aq bukanlah pemuda normal, remaja dlunya. . .atau terlalu lama menjalani masa kanak2.
Saat melihat status2 fb pun ramai dg ungkapan cinta,rindu,dan beragam hal yg ckp b'lebihan. Dan itu tak terungkap bg istri atau suami, hanya pa*** atau teman.
Saat keluar menuju masjid n makan malam, spanjang jalan PKL2 dipenuhi pasangan muda-mudi.
Knp yg seperti itu membudaya di negeriku, sedangkan aq tampak seperti makhluk langka yg layak jd tontonan, di kerangkeng, dan org2 itu bkata, "kasian dia, tak punya teman".
Berusaha memenuhi rasa ingin tahuq, aq pun mcari. Apa pacaran itu pernah dibahas di jaman Rasulullah saw.? Nemu lah artikel ini, q salin dlu, smtra browsing mcari referensi lain.


7 Cara Pacaran Islami ala Khadijah-Muhammad

19 Juni 2009 05:27



Saya belum begitu paham dengan postingan yang satu ini [yaitu: "Nabi Muhammad pun pernah pacaran (tetapi secara islami)"]. Tidak dijelaskan bagaimana Rasulullah SAW menjalin hubungan dengan Khadijah r.a. Emang, "pacaran"-nya beliau kayak apa?
Jawaban M Shodiq Mustika:
Postingan tersebut memang hanya menjawab pertanyaan apakah Nabi Muhammad saw. pernah pacaran ataukah tidak. Untuk membahas pacaran beliau kayak apa, kita membutuhkan penjelasan tersendiri seperti di bawah ini:
Seperti telah kita ketahui bersama, makna asli "pacaran" adalah "persiapan nikah". (Lihat "Definisi & Bentuk Nyata Pacaran Islami".) Dengan definisi tersebut, di bawah ini hendak aku paparkan pengamatanku mengenai bagaimana berlangsungnya proses yang menjadikan Khadijah-Muhammad siap menikah:
1. TA'ARUF PASIF: Khadijah mulai "naksir" Muhammad lantaran mendengar kabar mengenai kemuliaan akhlak beliau.
Saat itu, masyarakat Makkah sedang ramai membicarakan Muhammad bin Abdullah, seorang pemuda yang bisa menjaga kejujuran dan keluhuran hati, sementara para pemuda pada umumnya suka berfoya-foya. Khadijah naksir itu bukan lantaran ketampanan atau pun kekayaannya. Malah, saat itu Muhammad saw. merupakan pemuda yang miskin.
2. TA'ARUF AKTIF: Khadijah menyaksikan sendiri kemuliaan akhlak Muhammad melalui perbincangan dalam tatap muka langsung.
Pada mulanya, ketertarikan Khadijah kepada Muhammad bukanlah dalam rangka kepentingan asmara, melainkan bisnis. Kita tahu, Khadijah ialah seorang pengusaha kaya. Lantas, Khadijah pun memanggil Muhammad dan mengajaknya berbincang-bincang mengenai perdagangan. Dengan perbincangan seperti ini, Khadijah bisa mulai mengecek apakah benar bahwa Muhammad berakhlak mulia.
3. TANAZHUR (TA'ARUF INTERAKTIF): Khadijah dan Muhammad menjalin kerja sama pengembangan karir.
Melalui perbincangan tersebut tadi, Khadijah menganggap bahwa Muhammad adalah sosok yang ia butuhkan untuk berdagang ke negeri Syam. Muhammad pun menerima tugas itu dengan senang hati. Dengan interaksi seperti ini, Khadijah dapat me-recheck atau melakukan pengujian terhadap Muhammad sebelum benar-benar yakin bahwa Muhammad memang berakhlak mulia.
4. TANAZHUR LANGSUNG: Khadijah mengalami sendiri indahnya menjalin kebersamaan dengan Muhammad yang berakhlak mulia.
Sepulangnya Muhammad saw. dari negeri Syam, Khadijah menerima laporan langsung dari beliau mengenai penunaian tugas berdagang tersebut tadi. Khadijah sangat gembira dan terlihat antusias sekali menyimak laporan tersebut. Secara demikian, tumbuhlah rasa cintanya kepada beliau. Dari hari ke hari, cintanya semakin mendalam.
5. TANAZHUR BERJARING: Khadijah memanfaatkan jaringan (network)-nya untuk memperlancar interaksinya dengan Muhammad.
Maisarah ialah orang kepercayaan Khadijah yang menyertai Muhammad berdagang ke Syam. Ia pun menceritakan pengalaman-pengalaman yang ditemuinya selama perjalanan. Laporan-laporannya mengenai kemuliaan Muhammad menjadikan Khadijah semakin berhasrat untuk menjadi istri beliau.
6. TANAZHUR BERMEDIA: Khadijah mengerahkan "agen cinta" untuk memperlancar hubungannya dengan Muhammad.
Dalam tradisi Arab ketika itu, bila seorang perempuan kaya mendatangi seorang pemuda untuk meminta menikahinya, maka itu dipandang memalukan. Untuk menyiasatinya, Khadijah pun mengutus Nafisah, seorang kepercayaannya lainnya, untuk membujuk Muhammad supaya mau melamar dirinya.
7. KHITBAH: Muhammad melamar Khadijah untuk menjadi istri beliau.
Di depan keluarga Khadijah, Muhammad saw. melamarnya. Maharnya 20 ekor unta. Lamaran pun diterima. Pernikahan itu sendiri dilaksanakan pada waktu 2bulan 15 hari setelah Muhammad datang dari Syam. Usia Muhammad saat itu 25tahun, sedangkan Khadijah 40 tahun.
Wallaahu a'lam.
Ditulis oleh M Shodiq Mustika
Kategori: PraNikah: Tanazhur

(posting dibuat dg hp nokia 6120C, aplikasi operamini 3mod, mohon maaf jika tak memasukkan link, sama sekali saia tak berniat mbajak, hanya ingin berbagi)

http://muslimromantis.wordpress.com/tag/sunnah-nabi/

Comments